Minggu, 11 Oktober 2015

Cara Memasak/Menanak Nasi secara Manual/Tradisional

Assalamualaikum, teman-teman. Lama tak posting, nih. Maaf, ya. Kesibukan seabrek. Bisa maklum, kan. Kalian kan teman yang baik. *ngeles*
Baiklah, postingan kali ini Ifah mau membahas satu hal aktifitas yang jadi hal wajib untuk kehidupan kita. Apa itu? Makan.

Ya, makanan pokok kita adalah nasi, kan? Nah, kalau tau begitu sebagai anak perempuan khususnya, JUM punya kewajiban masak nasi untuk keluarga JUM. Mungkin teman-teman juga ya. Tapi, seiring berkembangnya zaman, banyak tuh, alat-alat memasak nasi serbaguna yang mengentengkan tugas memasak nasi itu. Berikut cara/tahap-tahap memasak nasi secara tradisional.
  1. Siapkan dulu berasnya. Jangan lupa cuci dulu ya sampai bersih. Remas berasnya dan sedikit kosek-kosek supaya kulit beras yang tertinggal bisa ikut terangkat dengan air. Oh, ya Ifah pakai contoh hitungan 1 kilo beras, ya. Kalau kalian mau bisa atur sendiri airnya sesuai nasi yang bagaimana yang kalian inginkan nanti.
  2. Saat kita mulai membersihkan berasnya, isi kukusan kamu dengan air. Kalau Ifah pakainya satu gayung setengah airnya. Gayungnya yang ukuran sedang, ya. Yang biasa buat mandi.
  3. Didihkan kukusan kalian yang sudah terisi air. Tutup dan tunggu sampai air mendidih, nanti akan terdengar bunyi dari kukusannya.
  4. Masukkan beras kalian yang sudah dicuci ke dalam kukusan yang sudah panas. (oh ya, pastikan kukusannya sudah terpasang penyekatnya, ya. Lupa tulis di atas, hehehe)
  5. Tunggu sekitar 15 menitan. Cek apakah berasnya sudah lumayan lembek. Caranya, ambil centong nasi, tekan beras yang kalian kukus tadi. Kalau terasa keras dan padat tidak berbutir, itu sudah cukup.
  6. Angkat nasi seperempat matang kamu. Sekarang kamu ambil panci. Sekarang, ya!
  7. Kalau sudah ada, masukkan nasi keras tadi ke panci.
  8. Kalau Ifah bilang ini bagian yang paling sulit. Ini adalah tahap mengkaron nasi. Air yang masih ada di bawah kukusan tuang juga ke beras yang sudah pindah ke panci. Air yang kamu masukkan harus pas, ya. Biasanya Ifah kasih patokan airnya setinggi satu ruas jari dari permukaan atas nasi. 
    Nasi siap dikaron. Tambah air juga ya!
  9. Didihkan lagi nasi + air tadi ke atas kompor. Jangan ditinggal, ya. Jangan sampai airnya habis sampai nasinya bener-bener kering. Jaga nasi tetap lembek namun masih bertekstur setengah matang.
    Air karonan semakin sedikit
  10. Kalau kamu sigap, kukusan bekas tadi kembali kamu isi air. Sisa air kukusan beri tambahan air sampai sebanyak satu gayung. Ini bisa kamu lakukan saat mengkaron nasi. Nah, kalau sudah selesai dan karonan nasi kamu juga selesai, kukusan bisa kamu pindah langsung ke kompor. Jadi nggak perlu matiin kompor lagi, kan.
    Nasi setengah matang/karon diamkan dulu (kanan), tunggu kukusan kembali siap
  11. Setelah kukusan kamu kembali berbunyi (maksudnya airnya sudah mendidih), nasi setengah matang yang sudah kamu karon tadi masukkan deh, ke kukusan. Tutup dan tunggu lebih kurang 30 menit.
    Masukkan nasi setengah matang kamu kembali ke kukusan sampai matang
  12. Nasi yang pulen dan lebih nikmat dari masak di rice cooker sudah siap. Kalau mau tetap hangat, kamu bisa masukkan ke penghangat nasi. 
    Setelah 30 menit. Sudah matang! Hasilnya pulen, kan?

4 komentar:

  1. Terimakasih banyak! Informasinya sangat membantu saya.

    BalasHapus
  2. Percayakan Permainan Sabung Ayam Online Anda
    Hanya Bersama kami Agen s128 situs terpercaya s128agen.club

    BalasHapus
  3. Buruan daftar di LIGA IDOLA karena merupakan SITUS dengan TINGKAT KEMENANGAN TERTINGGI. Minimal deposit & withdraw hanya 25.000 juga menerima deposit via pulsa simpati
    WA: +6281361312117
    FB: PARLAY MANIA

    BalasHapus
  4. Bosan di rumahaja? Gabung sekarang dan menangkan jutaan rupiahnya Bersama kami :)
    Pelayanan CS Fast Respon 24 Jam Non-Stop, Hubungi customer service kami :
    WA : +85516326756
    IG : @ligautama_win

    BalasHapus